Entah kenapa kali ini gue nulis kayak gini, waktu gue memulai nulis cerita ini jam udah nunjukin angka 10.48 malem di netbook gue.
Jadi kepikiran tentang hal-hal yang pernah terjadi dalam hidup gue (yang sebagian besar banyak dipenuhi dengan kekonyolan). Dimana orang lebih mengenal gue sebagai seseorang yang ceria, penuh tawa, dan pasrah diketawain.
Tapi kali ini gue mau ngeposting tulisan ini semi-serius. (lagaknya selangit….)
PERTAMA,
Mengenai keceriaan dan penuh tawa dalam keseharian gue.
Biasanya gue ceria, ketawa, senyum, dan ngakak-ngakak, Cuma sama hal-hal tertentu,seperti waktu nongkrong sama teman-teman atau pergi jalan bareng pacar. Mugkin saat-saat seperti itulah yang selalu gue nantikan, banyak hal-hal yang tak terduga terjadi, bahkan dari lucu-lucuan bareng sama teman atau pacar bisa ber ujung sampai Nge-Gosip!
Yap, gossip. Siapa bilang gossip lebih di dominasi para wanita??, itu salah besar, nyatanya kami para pria pun menyukai GOSIP.
Cuma bedanya, mungkin terletak pada bobot pembicaraannya.
Kalau gue bisa membandingkan gossip para lelaki dan wanita :
Gossip di kalangan laki-laki.
Mr. X : “eh bro, elo tau gak kalo si Amir teman sekelas kita yang cupu itu sekarang masuk klub bola?”
Mr. Y : “ Loh masa’ iya? Padahal dia dulu paling dongo dan cupu, masa’ sekarang bisa nendang bola??,” “malah biasanya nggak bisa lepas dari ketek emaknya, alias MAKEMAK(Manja Diketek Emak).
Mr. X : ‘’ ya, gue pikir juga gitu. Apa mungkin dia pergi ke markas rehabilitasi kejantanan mak erot??’’ (lah, apa kaitannya? Ini masalah bola, bukan titit!)
terdiam……
Dan mereka mengganti topik baru, dan tentunya bukan GOSIP lagi.
Gossip di kalangan wanita,
Mss W : “hai cint…. Tau gak sih bokk, itu loh…. Ih, gue gak abis pikir gue loch…..(dengan gaya tante-tante jablay), loe tau gak sih kalau riki, si cowok blasteran Jawa-batak mandailing itu baru aja jadian??”
Mss X : “wah masa’ sih?, tuh cewek katarakan ya? jadian sama curut ingusan yang doyan ngupil sembarangan itu?! OMG(kembali dengan gaya tante-tente)!!!”
Mss W : “bukan cintttt……, dia itu jadian ama cowok berbulu !!!”
Mss X : ‘’Apa??????”
Terdiam….
Kemudian melanjutkan topik GOSIP yang baru.
Memang dalam dialog singkat itu belum keliatan perbedaannya, tapi disinilah gue akan memaparkan perbedaannya :
1. Kalau cowok nge-gosip bahasanya lebih tenang dan tidak terburu-buru, biasanya membahas mengenai hal-hal yang tidak dia sukai, atau kegiatan yang sedang dilakukan. Sedangkan Kalau cewek nge-gosip?? Wualah, heboh abis, suara nya bakal kenceng banget, ampe kedengeran satu komplek!, nggak ada titik koma, (dan kami para lelaki yang kebetulan lewat hanya bisa senyum menahan tawa, meski celana udah basah di pipisin.) dan hal yang paling gue geli dengernya, waktu cewek ngomong dengan bahasa daerah campur gaul Jakarta. Sumpah geli abis, kenapa nggak full bahasa indo aja mereka pakai yak?? Ya sudahlah, itu hak mereka yang (alay) tak bisa diganggu gugat.
2. Kalo cowok nge-gosip hal pertama yang dilakukan saat itu bukanlah langsung membicarakan seseorang, tapi memulai dari lucu-lucuan. Atau bisa dibilang nge-gosip buat hal-hal yang tak masuk akal. Bedanya sama cewek, cewek itu dari awal ketemuan emang niat nge-gosip, baru aja ketemu temennya, langsung membicarakan kejelekan seseorang yang kadang tidak penting dianggap penting, yang dianggap tabu menjadi layak diperbincangkan, semua akan di kupas tajam setajam silet. (kok jadi infotainment gini ya?)
KEDUA
Bagi yang tidak mengetahui, gue itu sebenarnya cemburuan banget. Cemburuan dalam berbagai hal, meski gue pikir konyol, tetap bikin gue cemburu.
1. Misalnya gue itu suka banget mencet dan narik hidung pacar. Bukannya karena gue gemes sama hidungnya. Tak lebih dan tak kurang, karena gue cemburu (baca:jealous) sama hidungnya. Yap, jealous karena hidung dia lebih panjang dari gue, sedangkan gue??, hidung Cuma segede biji salak (baca:pesek)
2. Gue suka jealous sama orang-orang yang tidak punya bulu kaki. Mereka yang tidak memiliki bulu kaki biasanya doyan make celana pendek, atau ukuran ¾. Maunya gue juga seperti itu, pake celana pendek yang simpel dan nggak ribet. Tapi mengingat tidak mungkin memakai celana pendek kemana-mana (agar tak dihinggapi binatang-binatang, karena gue sadar kaki gue cukup sexy buat para binatang). Dan alhasil, gue Cuma bisa memakai celana pendek saat berada dirumah. Itupun setelah beberapa kali membuat seisi rumah operasi mata.
3. Gue sering jealous sama orang yang sukses meraih sesuatu. Misalnya, ada seseorang yang sukses mendapat kan kolor dengan motif Hello kitty dengan pose pup (baca boker), gue bakalan jealous , jealous abis. Dan gue bakal ngebayangin kalau seandainya gue punya itu, gue bakal lari kejalan menyorakkan rasa kebahagian gue kepada semua orang, “mama, mama, lihat anakmu ini, akhirnya mendapatkan kolor Hello kitty dengan pose boker!!, terima kasih do’anya ma....” (sambil berlari kegirangan, seperti tante-tante girang). Dan gue tau resiko kalau gue melakukan hal itu, Di bawa lari ke RSJ!
4. Gue paling jealous kalau ada orang yang lebih jelek dari gue. Biasanya orang –orang seperti ini akan merusak keindahan dunia. Bayangin aja, masa’ kegantengan gue di nodai dengan manusia manusia yang jelek seperti mereka?? APA KATA DUNIA?? Dan gue berharap menjadi jelek seperti orang kebanyakan agar bisa berguna bagi nusa dan bangsa. (???) NB. (ganti kata-kata jelek menjadi ganteng, dan ganteng menjadi jelek, maka anda akan menarik kesimpulan dari poin nomor 4 ini, ‘bahwa saya itu jelek’)
KETIGA
Memang gue selalu senang dengan namanya becandaan. Becandaan yang biasanya dari tingakah polah temen.
Tapi perlu diketahui, gue paling nggak suka dengan becandaan nyela-nyela fisik orang lain. Gue berani jamin sejak SMA gue nggak pernah manggil seseorang dengan sebutan kekurangan fisiknya. Contoh, temen gue ada yang berkulit hitam (gue sendiri juga item -_-) gue gak pernah manggil dia dengan sebutan ‘ hei item’, ‘hai gelap’ dan sebagainya. Karena gue pikir itu hanya bikin sakit hati orang lain, ya sakit hati. Gue sendiri sering merasa sakkit hati kalau gue di panggil dengan sebutan seperti ‘hei gembul’ ‘hei buncit’ dan lainnya. Memang gue senyum-senyum doank nanggapinnya, tapi jujur. Sakit.—
Mungkin cercaan seperti ini suatu hari nanti bisa diganti dengan kata-kata yang lebih halus, seperti ‘hallo riki ganteng..’, ‘cakep’, ‘imut’… Preeetttttt..—
NB.
Mari kita sama-sama mendo’akan saudara-saudara kita di gazza, Palestina.
Semoga mereka diberi kekuatan menghadapi Isrel yang terkutuk. Meski pesan ini tidak nyambung dengan posting gue kali ini, yang penting mari kita berdo’a bersama. Semoga Allah memberikan jalan yang terbaik. Amin…
Jadi kepikiran tentang hal-hal yang pernah terjadi dalam hidup gue (yang sebagian besar banyak dipenuhi dengan kekonyolan). Dimana orang lebih mengenal gue sebagai seseorang yang ceria, penuh tawa, dan pasrah diketawain.
Tapi kali ini gue mau ngeposting tulisan ini semi-serius. (lagaknya selangit….)
PERTAMA,
Mengenai keceriaan dan penuh tawa dalam keseharian gue.
Biasanya gue ceria, ketawa, senyum, dan ngakak-ngakak, Cuma sama hal-hal tertentu,seperti waktu nongkrong sama teman-teman atau pergi jalan bareng pacar. Mugkin saat-saat seperti itulah yang selalu gue nantikan, banyak hal-hal yang tak terduga terjadi, bahkan dari lucu-lucuan bareng sama teman atau pacar bisa ber ujung sampai Nge-Gosip!
Yap, gossip. Siapa bilang gossip lebih di dominasi para wanita??, itu salah besar, nyatanya kami para pria pun menyukai GOSIP.
Cuma bedanya, mungkin terletak pada bobot pembicaraannya.
Kalau gue bisa membandingkan gossip para lelaki dan wanita :
Gossip di kalangan laki-laki.
Mr. X : “eh bro, elo tau gak kalo si Amir teman sekelas kita yang cupu itu sekarang masuk klub bola?”
Mr. Y : “ Loh masa’ iya? Padahal dia dulu paling dongo dan cupu, masa’ sekarang bisa nendang bola??,” “malah biasanya nggak bisa lepas dari ketek emaknya, alias MAKEMAK(Manja Diketek Emak).
Mr. X : ‘’ ya, gue pikir juga gitu. Apa mungkin dia pergi ke markas rehabilitasi kejantanan mak erot??’’ (lah, apa kaitannya? Ini masalah bola, bukan titit!)
terdiam……
Dan mereka mengganti topik baru, dan tentunya bukan GOSIP lagi.
Gossip di kalangan wanita,
Mss W : “hai cint…. Tau gak sih bokk, itu loh…. Ih, gue gak abis pikir gue loch…..(dengan gaya tante-tante jablay), loe tau gak sih kalau riki, si cowok blasteran Jawa-batak mandailing itu baru aja jadian??”
Mss X : “wah masa’ sih?, tuh cewek katarakan ya? jadian sama curut ingusan yang doyan ngupil sembarangan itu?! OMG(kembali dengan gaya tante-tente)!!!”
Mss W : “bukan cintttt……, dia itu jadian ama cowok berbulu !!!”
Mss X : ‘’Apa??????”
Terdiam….
Kemudian melanjutkan topik GOSIP yang baru.
Memang dalam dialog singkat itu belum keliatan perbedaannya, tapi disinilah gue akan memaparkan perbedaannya :
1. Kalau cowok nge-gosip bahasanya lebih tenang dan tidak terburu-buru, biasanya membahas mengenai hal-hal yang tidak dia sukai, atau kegiatan yang sedang dilakukan. Sedangkan Kalau cewek nge-gosip?? Wualah, heboh abis, suara nya bakal kenceng banget, ampe kedengeran satu komplek!, nggak ada titik koma, (dan kami para lelaki yang kebetulan lewat hanya bisa senyum menahan tawa, meski celana udah basah di pipisin.) dan hal yang paling gue geli dengernya, waktu cewek ngomong dengan bahasa daerah campur gaul Jakarta. Sumpah geli abis, kenapa nggak full bahasa indo aja mereka pakai yak?? Ya sudahlah, itu hak mereka yang (alay) tak bisa diganggu gugat.
2. Kalo cowok nge-gosip hal pertama yang dilakukan saat itu bukanlah langsung membicarakan seseorang, tapi memulai dari lucu-lucuan. Atau bisa dibilang nge-gosip buat hal-hal yang tak masuk akal. Bedanya sama cewek, cewek itu dari awal ketemuan emang niat nge-gosip, baru aja ketemu temennya, langsung membicarakan kejelekan seseorang yang kadang tidak penting dianggap penting, yang dianggap tabu menjadi layak diperbincangkan, semua akan di kupas tajam setajam silet. (kok jadi infotainment gini ya?)
KEDUA
Bagi yang tidak mengetahui, gue itu sebenarnya cemburuan banget. Cemburuan dalam berbagai hal, meski gue pikir konyol, tetap bikin gue cemburu.
1. Misalnya gue itu suka banget mencet dan narik hidung pacar. Bukannya karena gue gemes sama hidungnya. Tak lebih dan tak kurang, karena gue cemburu (baca:jealous) sama hidungnya. Yap, jealous karena hidung dia lebih panjang dari gue, sedangkan gue??, hidung Cuma segede biji salak (baca:pesek)
2. Gue suka jealous sama orang-orang yang tidak punya bulu kaki. Mereka yang tidak memiliki bulu kaki biasanya doyan make celana pendek, atau ukuran ¾. Maunya gue juga seperti itu, pake celana pendek yang simpel dan nggak ribet. Tapi mengingat tidak mungkin memakai celana pendek kemana-mana (agar tak dihinggapi binatang-binatang, karena gue sadar kaki gue cukup sexy buat para binatang). Dan alhasil, gue Cuma bisa memakai celana pendek saat berada dirumah. Itupun setelah beberapa kali membuat seisi rumah operasi mata.
3. Gue sering jealous sama orang yang sukses meraih sesuatu. Misalnya, ada seseorang yang sukses mendapat kan kolor dengan motif Hello kitty dengan pose pup (baca boker), gue bakalan jealous , jealous abis. Dan gue bakal ngebayangin kalau seandainya gue punya itu, gue bakal lari kejalan menyorakkan rasa kebahagian gue kepada semua orang, “mama, mama, lihat anakmu ini, akhirnya mendapatkan kolor Hello kitty dengan pose boker!!, terima kasih do’anya ma....” (sambil berlari kegirangan, seperti tante-tante girang). Dan gue tau resiko kalau gue melakukan hal itu, Di bawa lari ke RSJ!
4. Gue paling jealous kalau ada orang yang lebih jelek dari gue. Biasanya orang –orang seperti ini akan merusak keindahan dunia. Bayangin aja, masa’ kegantengan gue di nodai dengan manusia manusia yang jelek seperti mereka?? APA KATA DUNIA?? Dan gue berharap menjadi jelek seperti orang kebanyakan agar bisa berguna bagi nusa dan bangsa. (???) NB. (ganti kata-kata jelek menjadi ganteng, dan ganteng menjadi jelek, maka anda akan menarik kesimpulan dari poin nomor 4 ini, ‘bahwa saya itu jelek’)
KETIGA
Memang gue selalu senang dengan namanya becandaan. Becandaan yang biasanya dari tingakah polah temen.
Tapi perlu diketahui, gue paling nggak suka dengan becandaan nyela-nyela fisik orang lain. Gue berani jamin sejak SMA gue nggak pernah manggil seseorang dengan sebutan kekurangan fisiknya. Contoh, temen gue ada yang berkulit hitam (gue sendiri juga item -_-) gue gak pernah manggil dia dengan sebutan ‘ hei item’, ‘hai gelap’ dan sebagainya. Karena gue pikir itu hanya bikin sakit hati orang lain, ya sakit hati. Gue sendiri sering merasa sakkit hati kalau gue di panggil dengan sebutan seperti ‘hei gembul’ ‘hei buncit’ dan lainnya. Memang gue senyum-senyum doank nanggapinnya, tapi jujur. Sakit.—
Mungkin cercaan seperti ini suatu hari nanti bisa diganti dengan kata-kata yang lebih halus, seperti ‘hallo riki ganteng..’, ‘cakep’, ‘imut’… Preeetttttt..—
NB.
Mari kita sama-sama mendo’akan saudara-saudara kita di gazza, Palestina.
Semoga mereka diberi kekuatan menghadapi Isrel yang terkutuk. Meski pesan ini tidak nyambung dengan posting gue kali ini, yang penting mari kita berdo’a bersama. Semoga Allah memberikan jalan yang terbaik. Amin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
hayo.. hayo... komen dulu sebelum pergi... masa' main kabur aja! :D