Rabu, 11 Januari 2012

Dia , Sekarang, Kemarin dan Seterusnya ( Bag. 1)

Cinta, seakan tak pernah lepas dari hingar binar kehidupan manusia. Tua, muda, kaya, miskin semua merasakan cinta. Hidup tanpa cinta, siapa yang bisa? Aku, adalah seorang laki-laki muda yang sedang dilanda cinta, Dia.

**

Dia, begitu panggilan sehari-harinya, dengan senyum yang khas berjalan di depan mata ku disuatu pagi. aku duduk, melihat nya sesaat, sembari mengunyah permen karet yang sudah lama aku kunyah, aku tertegun untuk beberapa saat. Dia begitu berbeda hari ini.

Aku sudah hampir satu tahun sendiri saat itu, tanpa sebuah cinta, tanpa seorang wanita dihati. Saat itu belum ada dalam pikiran ku untuk menemukan tambatan hati yang baru, untuk mencari secercah cahaya yang bersedia menerangi hari-hariku.

Dia dan aku sudah saling mengenal, meskipun belum terlalu dekat aku tau betul beberapa hal tentang Dia, seperti kesukaan nya menonton bola atau balapan. Aku juga suka menonton bola dan balapan, kebetulan kita sama sama suka pembalap MotoGP Velentino Rossi dan itu merupakan awal permulaan kedekatan kita berdua. Kita saling berbagi cerita saat itu, apa-apa saja yang terjadi dengan Rossi kita bahas bersama, dari share foto sampai berita di media.


Pagi itu sungguh berbeda, entah kenapa hati ku berkata untuk lebih dekat dengan Dia, meskipun kita saling bercanda tentang pacar-pacaran, ya kita dulu sering becanda cemburu-cemburuan, saat Dia dekat dengan pria lain,

"Kan.. kan..Dia selingkuh lagi, aku nya dilupain !"


Dia juga sering membalas gurauan itu

"Kamu jugaa, tadi selingkuh sama Ratih ! "



Begitu seterusnya sampai salah satu dari kita menjauh dari teman mengobrol.


Meskipun hanya gurauan, tapi aku senang dengan itu, aku sering tersenyum, kenapa Dia tau kalo aku baru saja mengobrol dengan Ratih?, apakah Dia memperhatikan ku selama ini? aku cuma bisa menduga, karena jujur akupun sering melihat tingkah lucu nya sehari-hari. Orang sekitar pun sering mengira kita sudah dekat, padahal masih belum, bahkan aku saja belum tau nomor HP Dia, karena selama ini kita hanya berkomunikasi di Facebook dan  dalam perkuliahan.


Aku menyapa Dia pagi itu,


"Dia, Nonton MotoGP kemarin?"


"Iya dong, Rossi ku menang.. hehe" dengan senyuman khas nya lalu berjalan melewati ku.


Ekspresi wajahku berubah seketika, Dia hanya merespon seperti itu dan pergi saja, padahal aku masih mau bercerita banyak lagi, Dia memang wanita cuek dan kurang respon menanggapi obrolan ku yang sebenarnya ingin dekat dengan Dia lebih jauh lagi. Dia harus bisa kutaklukan, saat itu aku bertekad bulat untuk lebih dekat dengannya. 


Tak sulit mendapatkan nomor HP Dia, hanya menanyakan pada salah satu teman nya nomor pun sudah ditangan. Aku mencoba sms Dia, dengan obrolan-obrolan seputar MotoGP dan apa yang sedang dilakukan nya saat itu, mengobrol dengan Dia membuat  ku nyaman, tidak ada sedikitpun aku kehabisan bahan pembicaraan, semua mengalir begitu saja. Meskipun tak jarang aku hanya menerima pesan balasan yang singkat seperti 'Haha, ah iya,, aku juga gitu. Lucu ya' , ataupun kadang hanya membalas 'Masa' iya? hehe'. Sesekali memang terasa menyebalkan rasanya, tapi keinginan ku untuk dekat dengan Dia tidak sedikitpun memudar.


Aku Telah dibuat penasaran.


To be Continued .... :)

1 komentar:

hayo.. hayo... komen dulu sebelum pergi... masa' main kabur aja! :D