Selasa, 25 Oktober 2011

Beratnya Hidup Sebagai Pengendara Roda Dua

good rider

Untuk yang ngikutin balapan MotoGP pasti tau kalo beberapa hari ini lagi heboh dengan berita meninggalnya pembalap asal italia Marco "SuperSic" Simoncelli, yang wafat dalam (perperangan) balapan di sirkuit Sepang Malaysia 23 Oktober lalu. Tragis memang kecelakaan yang di alami SuperSic, gue sendiri ampe terdiam sejenak melihat kejadian itu didepan tivi. Sangat disesalkan, terlebih dia adalah seorang pembalap yang punya potensi yang sanagat besar, sahabat dari legenda hidup Valentino "The Doctor" Rossi.

kenape neng?

Resiko menjadi pembalap emang besar apalagi pembalap motor yang kecepatannya bisa sampai 300km/jam, sulit untuk mengatakan ini adalah sebuah olah raga tubuh, dengan resiko yang ada lebih tepat seperti olah raga mental atau keberanian.

Sedikit atau banyak gue sebagai pembalap roda dua di jalanan ( maksudnya pengendara motor) juga merasakan hidup dijalanan dengan mengendarai motor itu penuh resiko yang besar.

Jalan yang gue tempuh dari rumah menuju kampus melewati jalanan yang biasanya dilewati truk-truk gede yang mau pergi ke pelabuhan, nama jalannya cukup universal di setiap daerah, Bypass. Ya, jalannya memang nggak layak untuk pengendara motor. Tapi mau gimana lagi, akses jalan yang lebih cepat dari jalanan kota ya cuma itu, mau nggak mau Bypass harus selalu dilewati setiap harinya.

Gue sendiri pernah melihat korban tabrakan di Baypass, pengendara motor tentunya. Korban tewas seketika ditempat karna di tabrak, Truk, TRUK dan TRUK, kenapa gue ulang 'truk' nya? Truk itu bagaikan musuh terbesar bagi seorang pengguna motor yang siap mengantar ke TPU (Tempat Penyimpanan Umur) kapan saja, mentang -mentang mereka pada gede semua . Sang korban tergeletak ditengan jalan, penuh darah di jalanan, sumpah itu pemandangan yang sangat tidak di inginkan.


Rawan memang membawa motor, gue sendiri udah  nggak kehitung berapa kali hampir mengalami hal yang buruk. alhamdulillah sampai sekarang dan insya allah jangan sampai hal buruk gue alami waktu bawa motor.

Untuk sesama pengendara motor gue cuma bisa bilang, teruslah berhati-hati, karena jalanan yang kita tempuh itu berat kawan.
keep konsentrasi dan always ganteng. :D

sumber gambar : kaskus.us

8 komentar:

  1. aku tadi bar utahlilan kematiannya Marco S dan syaratnya harus muterin lap 9 kali dulu baru boleh ikut tahlilan. #kaburrrrr

    BalasHapus
  2. Iya bener bener bener... (-_-")
    Apalagi resiko barang jatuh tanpa sadar juga besar... Junior gue ada yang laptopnya jatuh tanpa sadar, kemaren Hp gue jatuh tanpa sadar... Jangan samapai kita yang jatuhnya tanpa sadar...
    Sadarlaaaaah... (-_-")
    #GagalMoveOn...

    BalasHapus
  3. ngeri bro. aku juga agak serem kalo liat truk-truk gede gitu :(

    BalasHapus
  4. #prayforsimoncelli berkurang lah satu orang ganteng di dunia ini :(

    BalasHapus
  5. saya jadi agak trauma keluar rumah pake kendaraan manapun. banyak sekali kecelakan di negara kita. please belajar mengalah, budayakan hidup antri (nggak usah pake acara selonong boy), biar kecelakaan pun tidak akan terjadi lagi.

    BalasHapus
  6. Benr nih , tapi kalau dilihat - lihat kehati2an sama persiapan diri juga perlu :3 terkadang kalau kita udah berhati - hati dan ikuti aturan, bisa saja ada kejadian tak terduga yang bikin 'masalah' buat pengendara . . .

    Saya masih trauma ma motor gara - gara mau nabrak orang -_-,

    BalasHapus
  7. makanya sampe sekarang gua blum ada motor....karena yah trauma (sbnarnya sih kere cuman buat alasan doank haha)

    BalasHapus
  8. gue gak boleh bawa motor, soalnya gue kalo make suka kebut2an hahaha :)) (beringas bgt emang gue mah)

    BalasHapus

hayo.. hayo... komen dulu sebelum pergi... masa' main kabur aja! :D